SERANG, Beritanew.id – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Banten menanamkan semangat Kartini kepada anak usia dini guna menyongsong generasi emas pada 2045.

Semangat Kartini yang ditularkan dengan membentuk karakter anak melalui berbagai perlombaan dan mengenalkan budaya melalui pakaian adat di Indonesia.

Ketua DWP Banten, Tine Al Muktabar mengatakan pendidikan menjadi aspek penting agar anak memiliki cita-cita tinggi untuk membawa kemajuan Bangsa.

Semangat inilah yang perlu ditularkan dari sosok Kartini kepada anak usia dini agar bisa berkarya di segala aspek bidang.

“Kita harus menanamkan semangat Kartini untuk berkarya pada anak perempuan anak usia dini. Sehingga punya cita-cita tinggi melalui pendidikan,” katanya, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, perempuan di Banten harus berdaya hingga berkarier secara profesional dengan tidak meninggalkan kodrat untuk mengisi pembangunan.

“Mudah-mudahan perempuan di Banten Dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan, penanamannya mulai di anak usia dini,” ungkapnya.

Tine yang juga merupakan Bunda PAUD Banten menerangkan, memperhatikan tumbuh kembang anak dengan kompetensi bagian dari mempersiapkan generasi muda untuk kemajuan Bangsa.

“Harapannya anak usia dini terus berkarya mencapai masa depan termasuk pada generasi emas di 2045,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DP3AKKB Banten, Siti Ma’ani Nina menambahkan, peringatan hari kartini yang digagas Dharma Wanita merupakan momentum pendidikan moral terhadap anak usia dini.

“Ini mengedukasi bagaimana persiapan anak-anak memasuki Indonesia emas. Ini momen yang tidak akan terlupakan anak nanti bercerita sudah besar pernah ikut hari kartini Bersama Ibu Dharma,” tambahnya.

Apalagi, kegiatan tersebut sudah lama tidak digelar. Sehingga membangkitkan semangat untuk meneladani perjuangan-perjuangan Kartini untuk kemajuan Negara.

“Kegiatan yang selama ini tidak ada dibangkitkan Kembali, ini kebahagiaan buat anak meskipun persiapannya dari kostum tapi mereka gembira, happy, menikmati,” paparnya.

Selain itu, kegiatan tersebut juga menanamkan semangat juang kepada anak melalui pakaian adat sebagai bentuk keberagaman. Bahkan anak juga menggunakan kostum sesuai dengan cita-cita yang diharapkannya.

“Hampir semua memakai baju adat Indonesia, ada dari papua, Jawa, ada pakaian gubernur, polisi, dokter, semua ada. Karena keberagaman ini menjadi edukasi budaya itu sendiri,” jelasnya. (adv)

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi