Home » Pendidikan » Bakal Ada Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS, Ini Respons Kolegium Kedokteran

Bakal Ada Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS, Ini Respons Kolegium Kedokteran

Bakal Ada Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS, Ini Respons Kolegium Kedokteran

081577800_1662033730-national-cancer-institute-NFvdKIhxYlU-unsplash

Konsep sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (RS) atau istilahnya hospital based sedang digadang-gadang oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Pembentukan hospital based dapat memungkinkan adanya sistem pembayaran gaji atau insentif bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Lantas, apakah konsep hospital based akan lebih baik untuk pemerataan dokter spesialis ke depannya? Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia Setyo Widi Nugroho menegaskan, sebenarnya pendidikan dokter spesialis saat ini sudah merujuk pada sistem berbasis rumah sakit. 

Sebab, penugasan dokter spesialis memang berada di rumah sakit. Penegasan ini juga menjawab soal pendidikan dokter spesialis yang disebut-sebut masih berbasis universitas atau istilahnya university based.

“Apakah hospital based akan lebih baik? Pada dasarnya, pendidikan dokter spesialis memang hospital based sekarang. Siapa yang mengatakan kalau itu bukan hospital based?” jelas Widi saat ‘Media Briefing: Pendidikan Kedokteran dan Distribusi serta Proses Pendidikan Kedokteran Spesialis’ di Kantor PB IDI Jakarta, Selasa (13/12/2022). 

“Pendidikan dokter spesialis sekarang ada di RS Pendidikan semua. Mereka (PPDS) atau yang kita sebut juga dokter residen, semua bekerja di sana. Ada juga yang bekerja di RS Universitas dan rumah sakit umum milik Kemenkes.”

Sistem university based dan hospital based dalam dunia pendidikan kedokteran, menurut Widi tetap berjalan beriringan, yang disatukan oleh sebuah sistem bernama Academic Health System (AHS).

AHS merupakan konsep yang mengintegrasikan pendidikan dan pelayanan kesehatan melalui kerja sama peningkatan layanan kesehatan. Konsep ini didorong untuk mengembangkan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif di layanan primer, sekunder, dan tersier.

“Nah, AHS itu menyatukan keduanya (university based dan hospital based). Kita akan memberdayakan lebih banyak RS Pendidikan milik Kemenkes. Dan mengangkat dokter klinik di sana untuk menjadi dosen,” lanjut Widi.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Share :

Posted in

Berita Serupa

Antisipasi Dampak El Nino, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Salurkan Bantuan Air Bersih dan Sembako.

Serang, Beritanew.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al…

Selengkapnya »

Pj. Gubernur Banten Al Muktabar Sependapat atas Raperda Pemajuan Kebudayaan Daerah.t

Kota Serang, Beritanew.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten…

Selengkapnya »

Pj Gubernur Al Muktabar Ziarah ke Makam Tokoh Banten di Jakarta.

Jakarta, Beritanew.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al…

Selengkapnya »