Kota Serang, Beritanew.id – Pemerintah provibsi Banten, melalui Dinas Pendidikan berupaya menyiapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unggul agar mudah diterima di dunia kerja.

Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Banten adalah dengan melengkapi sarana dan prasarana di tiga SMKN Kota Serang, yakni SMKN 7, SMKN 4 dan SMKN 8.

“kita berharap, dengan berdirinya sekolah SMK yang semakin lengkap dengan sarana dan prasarana yang sangat memadai dapat berkontribusi dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, ini merupakan komitmen Pemprov Banten dalam rangka membangun manusia yang siap kerja dan berpengalaman,” ujar Al Muktabar.

Dengan dilengkapinya sarana dan prasarana yang sudah sangat lengkap dengan gedung yang sangat representatif lanjut Al Mktabar, dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dan meningkatkan kompetensi di era platform digital sekarang.

“kita akan selalu berupaya membangun SDM di Provinsi yang unggul dan siap kerja, sehingga dengan di bangunnya sarana prasarana yang memadai ini, menandai pemerintah hadir untuk masyarakat, mudah-mudahan langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah ini bisa mendapat dukungan dari masyarakat,” ungkapnya.

Kedepannya, kata Al Muktabar, pemerintah Provinsi Banten akan fokus lagi membangun sarana prasarana pendidikan yang lebih memadai, sehingga putra-putri yang lulus dari SMK bisa berdaya saing yang tinggi dalam menghadapi dunia kerja.

“SMK unggul adalah cita-cita luhur yang harus di wujudkan, dengan membangun semangat siwa/siswi untuk berhasil,” pungkasnya.

Sementara itu, Tabrani, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten menjelaskan, sebanyak 12 ruang kelas, ruang guru, TU dan ruang praktik siswa, peralatan praktik di tiga SMKN di Kota Serang telah ditambah.

“Ke depan (lulusan) SMK dapat memenuhi dibutuhkan industri, pembangunan sarana prakteknya juga matching dengan dunia kerja bisa terwujud,” kata Tabrani.

Pembangunan sarana dan prasarana dilakukan agar tidak ada lagi kekurangan ruang kelas dan tak ada lagi siswa belajar di ruang laboratorium.

“Ditambahnya ruang kelas baru itu disebabkan karena anak belajar ada yang double shift pagi dan siang, ada juga yang menggunakan di laboratorium. Jadi sekarang kita fungsikan lagi sesuai fungsinya,” ujar Tabrani. (red)

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi