Banten, Beritanew.id – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar melantik 73 kepala sekolah (kepsek) SMA, SMK, dan SKH, se-provinsi guna melakukan transformasi pendidikan di wilayah Banten.

“Ada beberapa yang kita tempatkan di sekolah-sekolah yang dengan prinsip bahwa karena senioritasnya ya berpengalaman luas gitu. Jadi kita mintakan untuk mengisi tempat-tempat tertentu yang membutuhkan leadership
(kepemimpinan)” kata Al Muktabar.

Al Muktabar mengatakan para kepala sekolah tersebut ditempatkan sesuai kompetensi dan peraturan perundang-undangan.

Proses penetapan kepala sekolah tersebut dilakukan panjang dan berjenjang, kata dia, baik dari BKN (Badan Kepegawaian Negara) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ia meminta kepala sekolah agar aktif mengatur sekolah dengan kemampuan manajerial mereka, meski sekarang sudah tidak bertugas mengajar di kelas.

Selain itu para kepala sekolah diminta untuk mentransformasi nilai-nilai pendidikan kepada para siswa untuk menjaga keindahan dan keasrian lingkungan sekolah.

Kemudian sesuai dengan amanat BKN, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan melakukan evaluasi kinerja dalam jangka waktu tiap tiga bulan.

“Pada dasarnya suatu hal yang tidak sulit ya dan kita berharap evaluasi itu justru meningkatkan kinerja. Kalau dari step awal begitu masuk before and after-nya itu meningkat terus, itulah yang kami harapkan,” ucapnya.

Menurut dia, evaluasi yang dilakukan kepala sekolah tidak selalu mencari-cari kualitas yang turun dari suatu sekolah, namun kepala sekolah juga bisa meningkatkan kapasitas kinerja untuk manajerial sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani mengatakan, jumlah kekosongan jabatan kepala sekolah itu fluktuatif karena selalu ada yang pensiun. Bahkan ada juga nanti bulan depan, November, dan Desember yang pensiun.

“Terus bergerak saja. Ini yang dilantik dari data terdahulu yang kosong,” ungkapnya.

Terkait kepala sekolah yang dirotasi, Tabrani mengatakan, hal itu dilakukan lantaran masa kerja.

“Untuk penyegarkan dan ada juga karena kebutuhan organisasi,” ujarnya. (Adv)

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi