Home » Kabupaten Pandeglang » TPA Kepuh, Olah Sampah Jadi BBJP Untuk Cofering Batu Bara PLTU.

TPA Kepuh, Olah Sampah Jadi BBJP Untuk Cofering Batu Bara PLTU.

TPA Kepuh, Olah Sampah Jadi BBJP Untuk Cofering Batu Bara PLTU.

IMG-20231218-WA0009

Pandeglang, Beritanew.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupanten Pandeglang, Provinsi Banten bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pandeglang Berkah Maju (PBM) bergerak untuk mengurangi sampah dengan mengolahnya menjadi bahan baku jemputan padat (BBJP) alias cofiring bahan bakar PLTU. Dalam kurun waktu satu hari, BUMD yang menggandeng Bank Sampah dapat mereduksi 2 ton BBJP dari sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kepuh.

Untuk diketahui, cofiring merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batu bara di PLTU. Dari sampah yang ada di area TPA Kepuh dalam satu hari dapat menghasilkan 2 ton, mengolah menjadi BBJP untuk cofiring bahan bakar PLTU.

Menurut data DLH, potensi BBJP diperkirakan baru mencapai 2 ton per hari yang baru bisa di manfaatkan dari sampah yang ada di TPA Kepu tersebut. Ratu Tanti Damiarsih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang mengatakan, bagai mana kita kedepan bisa mengurai sampah agar kedepan tidak menumpuk,”Kami merasa puas dengan ada kerja sama dengan BUMD PBM untuk mengolah sampah ini karena akan mengurangi penumpukan sampah ini,”ucap Ratu Tanti kepada Beritanew.id diruang kerjanya.

Ratu Tanti menambahkan, pengolahan BBJP ini untuk cofiring batu bara PLTU Labuan,”kami kerja sama dengan BUMD PBM untuk mengolah sampah menjadi BBJP, tapi untuk sementara ini kami masih menunggu uji coba pembakaran dan uji labnya belum keluar kita masih menunggu,”paparnya.

Ditempat terpisa Jenalhuri, General Manager BUMD BPM Kabupaten Pandeglang menjelaskan, BUMD BPM bersama Bank Sampah mengimplementasikan metode Tempat Olah Sampah Ditempat yang merupakan metode alternatif dalam pengelolaan sampah.

Kerja sama kesepahaman antara BUMD PBM dengan Bank Sampah sebagai inisiator sekaligus pendamping kegiatan sekaligus sebagai kelompok yang mengolah sampah menjadi BBJP untuk PLTU.

“Ini adalah ekosistem energi berbasis kerakyatan karena pasokan biomassa akan dipenuhi dari kolaborasi seluruh elemen masyarakat. Dengan ini, maka roda perekonomian daerah akan terdorong dan emisi di PLTU akan makin berkurang,” kata Jenal dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (13/12).

Ke depannya, lanjut Jenal, pengolahan sampah menjadi BBJP sekarang ini baru 2 ton perhari dikarenakan mesin pun baru 2 unit, jika ingin lebih besar lagi sedikitnya 5 unit kita harus memiliki mesinya karena kalau 2 unit mesin untuk oprasional saja sudah habis jika ingin besar harus ada bantuan anggaran untuk menambah mesin.

“Kami berharap, langkah kecil ini dapat menginspirasi kita semua untuk mengurangi sampah yang bertumpuk, mudah-mudahan pemeritah daerah membantu anggaran pengembangan kedepan akan lebih baik,”pungkasnya. (mir/yan’s)

 

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Share :

Berita Serupa

Sharing_ Soal Ilmu Pertanahan dan Pemetaan 3D, Menteri AHY Terima Kunjungan Duta Besar Singapura

Jakarta, Beritanew.id – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala…

Selengkapnya »

Satresnarkoba Polres Serang Gulung 18 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba.

Serang, Beritanew.id – Sebanyak 18 pelaku penyalahgunaan narkoba…

Selengkapnya »

Antisipasi Kejahatan Jalanan, Kapolresta Tangerang Pimpin Pendekar Raksa.

Tangerang, Beritanew.id – Kapolresta Tangerang Polda Banten Kombes…

Selengkapnya »