Reportase: Yuyi Rohmatunisa

Jakarta, BeritaNew.id – Dalam wawancara eksklusif bersama wartawan, Prof. (H.C.) Dr. dr. Ribka Tjiptaning P, AAK, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, mengungkapkan pandangannya mengenai makna sejati dari peringatan Hari Ibu.
Menurutnya, Hari Ibu bukan hanya sekadar perayaan bagi para ibu, tetapi juga merupakan simbol kebangkitan perempuan dalam dunia politik.

“Sesungguhnya, Hari Ibu adalah hari kebangkitan perempuan berpolitik. Pada masa Orde Baru, perempuan dibatasi peranannya dalam kehidupan politik, bahkan lebih banyak diidentikkan dengan pekerjaan domestik di dapur. Padahal, gerakan perempuan telah lama ada, seperti Kongres Perempuan di Yogyakarta yang telah memperjuangkan hak – hak perempuan jauh sebelum itu,” ujar Ribka.

Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa Hari Ibu seharusnya dipahami sebagai momentum untuk mengingatkan kita akan peran penting perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, ucapan Presiden Soekarno yang mengatakan “Perempuan adalah tiang negara” dan pernyataan Ibu Megawati Soekarnoputri yang menyatakan perempuan adalah penentu nasib bangsa ke depan, adalah bukti bahwa perempuan memiliki peran yang sangat vital dalam kekuatan suatu negara.

“Perempuan yang kuat, mentalnya teguh akan mampu membuat negaranya juga kuat. Karena itu, peran perempuan harus didorong, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial,” tambah Ribka.

Dalam kesempatan tersebut, Ribka juga menekankan pentingnya peran seorang ibu dalam melahirkan generasi penerus bangsa. “Seorang ibu yang melahirkan anak perempuan sama artinya dengan melahirkan satu generasi, sedangkan melahirkan anak laki-laki hanya melahirkan satu orang. Itulah kekuatan perempuan,” ujarnya.

Menurut Ribka, Hari Ibu bukan hanya tentang merayakan kasih sayang, tetapi juga tentang mengenang perjuangan perempuan dalam memajukan bangsa dan negara. Hal ini sejalan dengan semangat PDI Perjuangan yang terus mendukung pemberdayaan perempuan dalam berbagai sektor, terutama dalam politik.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi